Kalimat Paragraf Deduktif, Dan Induktif
Nama : Ravly Bayu Nugraha Wantoro
Kelas : 1KB04
NPM : 25118935
TUGAS : Kalimat Paragraf Deduktif, Dan
Induktif
Pengertian
Paragraf Deduktif.
Paragraf
deduktif merupakan suatu Paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal
Paragraf. Umumnya diawali dengan pernyataan yang bersifat umum, kemudian
dilengkapi dengan penjelasan-penjelasan khusus berupa contoh-contoh,
bukti-bukti, rincian khusus, dan sebagainya. Karena paragraf ini dikembangkan
melalui suatu pernyataan umum, maka pola kalimatnya ialah dari umum ke
khusus.
Pola Paragraf deduktif: Umum →
Khusus → Khusus →Khusus.
Ciri-ciri kalimat deduktif
Kalimat utama terletak
di awal paragraf.
Kalimat disusun mulai
dari pernyataan umum, lalu disusul dengan penjelasan-penjelasan.
Pengertian
Paragraf Induktif
Paragraf
Induktif adalah paragraf yang diawali dengan kalimat yang memuat
penjelasan-penjelasan berupa fakta, contoh-contoh, rincian khusus, atau bukti,
lalu diakhiri dengan kalimat utama. Paragraf Induktif dikembangkan dari
pola khusus ke umum.
Pola Kalimat Induktif: Khusus → Khusus → Khusus → Umum.
Ciri-ciri Kalimat Induktif
1. Diawali dengan penjelasan-penjelasan khusus.
2. Lalu di generalisasikan menjadi
sebuah kesimpulan berdasarkan penjelasan-penjelasan khusus.
3. Kesimpulan sekaligus kalimat utama terletak di akhir
Paragraf.
Jenis-jenis
kalimat induktif
1. Paragraf Generalisasi
Paragraf generalisasi adalah paragraf yang mengutarakan hal-hal
khusus di awalnya, lalu diarahkan menjadi satu kesimpulan umum. Nah, kesimpulan
ini diperoleh dari kalimat-kalimat khusus di atasnya.
2. Paragraf Analogi
Paragraf analogi merupakan paragraf yang dikembangkan dengan
pola deduksi, maksudnya topik utamanya diutarakan dengan cara membandingkan 2
hal yang mempunyai kesamaan. Dari kesamaan itulah ditarik suatu kesimpulan
umum.
Contoh Kalimat Deduktif.
Selain kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional
anak-anak juga harus dilatih. Kecerdasan emosional sendiri adalah
suatu kecerdasan seseorang dalam mengelola, mengendalikan, menilai, serta
menerima emosi di dalam diri dan emosi orang lain di sekitarnya. Orang tua atau
guru bisa melatih kecerdasan emosional anak dengan cara mengajarkan mereka
mengungkapkan emosi dan perasaan mereka secara langsung, mengenal jenis-jenis
emosi dalam diri, serta mengajarkan mereka untuk memotivasi diri saat
menghadapi kesulitan.
Contoh
Kalimat Induktif
Sebuah pohon tidak akan langsung tumbuh tinggi
menjulang dengan sendirinya. Pohon tersebut harus dipupuki dan disirami secara
konsisten agar pohon dapat tumbuh tinggi menjulang dan kuat. Begitu juga dengan
peserta didik. Meskipun mempunyai bakat semenjak lahir, namun para peserta
diidk tidak tiba-tiba langsung menjadi pintar atau baik dengan sendirinya.
Perlu adanya pendidikan dan pengajaran secara terus-menerus dan konsekuen agar
peserta didik menjadi lebih pintar dan berakhlak baik. Oleh karena itu, para pendidik
harus mendidik peserta didiknya dengan berasaskan proses dan bukan berasaskan
hasil.
Post a Comment